Sunday, December 20, 2009

Pernahkah Anda Tidur Seperti Ditindih Setan?

Pernahkah Anda Tidur Seperti Ditindih Setan ?

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? dont worry,
anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya.
Pada saat mengalami ini biasanya kita
akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisabangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh
bisa digerakkan kembali,biasanya disertai jugadengan munculnya bayangan kegelapan. Hal inilah
yang diasumsikan "ketindihan" makhluk halus orang sebagian besar
orang.
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika
orang
akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik,
dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak
bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap
orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep paralysis
bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata
orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Sleep paralysis alias tindihan ini memang
bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Yang menarik, saat tindihan terjadi
kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan
yang muncul. Ada
juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada,
sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (
kita masih setengah sadar), tahap tidur
yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur
yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
sleep paralysis terjadi.
Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak
bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain
yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu,
sleep paralysis
juga
bisa disebabkan sesuatu
yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Andabekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur
yang tidak teratur.
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya,
sleep paralysis
bisa
juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika
Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini
akan membantu
Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan
sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam
yang sama setiap malam.
Perlu diketahui
juga, seep paralysis umumnya terjadi pada
orang
yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya,
kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan
yang telah
Anda buat tadi
akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Source: unik.bilcyber.com

No comments: