SINGKIRKAN METODE
Bagaimana batin yang religius atau batin yang baru itu muncul? Apakah Anda membutuhkan sebuah sistem, sebuah metode? Melalui sebuah metode—metode berarti suatu sistem, suatu praktek, sesuatu yang diulang-ulang hari demi hari?
Apakah suatu metode dapat menghasilkan batin yang
baru? ... Jelas bahwa suatu metode menyiratkan kontinuitas suatu praktek,
diarahkan pada suatu jalan tertentu untuk mencapai suatu hasil tertentu—yang berarti mengembangkan suatu
kebiasaan mekanis, dan melalui
kebiasaan mekanis itu orang ingin mencapai batin yang tidak mekanis. ...
Bila Anda menyebut ’disiplin’, semua disiplin didasarkan pada suatu metode menurut suatu pola tertentu; dan pola itu menjanjikan kepada Anda suatu
hasil yang telah ditentukan lebih dulu oleh suatu batin yang telah memiliki kepercayaan, yang telah mengambil suatu sudut pandang tertentu. Jadi,
apakah suatu metode, dalam arti luas atau sempit, dapat menghasilkan batin yang baru? Jika tidak, maka semua metode sebagai kebiasaan harus disingkirkan karena palsu. ...
Metode hanya mengkondisikan batin menurut hasil yang diinginkan. Anda harus
membuang semua proses mekanis dari batin. ... Batin harus membuang semua proses mekanis dari pikiran.
Jadi, gagasan bahwa suatu metode, suatu sistem, suatu disiplin, suatu kebiasaan yang berkelanjutan akan
menghasilkan batin seperti ini tidak benar. Jadi, semua ini harus disingkirkan seluruhnya sebagai sesuatu yang mekanis.
Batin yang mekanis adalah batin yang tradisional;
ia tidak dapat menanggapi kehidupan, yang tidak mekanis; jadi, metode perlu disingkirkan.
---------
Saya harap Anda dapat menyimak, tetapi bukan dengan ingatan akan apa yang telah Anda ketahui; dan ini amat
sukar dilakukan.
Anda menyimak sesuatu, dan batin Anda bereaksi
seketika dengan pengetahuannya,
kesimpulannya, opininya, ingatan masa lampaunya. Ia menyimak, memeriksa, untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut.
Amatilah diri Anda sendiri,
bagaimana Anda menyimak, dan Anda akan melihat inilah yang terjadi. Entah Anda menyimak dengan sebuah kesimpulan, dengan pengetahuan, dengan ingatan, dengan pengalaman
tertentu, atau Anda menginginkan suatu jawaban, dan Anda tidak sabar.
Anda ingin tahu apa makna semua ini, apa makna kehidupan ini, kehidupan
yang luar biasa rumitnya ini.
Sesungguhnya Anda tidak benar-benar menyimak. Anda hanya bisa menyimak bila batin ini hening, bila batin tidak
bereaksi dengan seketika, bila ada selang waktu antara reaksi Anda dengan apa yang disampaikan.
Maka di dalam selang waktu itu terdapat suatu keheningan, terdapat suatu kesunyian, yang hanya di situ bisa terjadi pemahaman, yang bukan pemahaman intelektual. Jika ada selang waktu antara apa yang dikatakan dengan
reaksi Anda sendiri terhadap apa yang dikatakan, maka di dalam selang waktu itu-entah Anda memanjangkannya
secara tak terbatas, untuk waktu lama, entah hanya beberapa detik-di dalam
selang waktu itu, jika Anda amati, muncullah kejernihan.
Selang waktu itulah otak yang baru. Reaksi seketika
adalah otak lama, dan otak lama
berfungsi dalam suasana yang
tradisional, yang diterima, yang
reaksioner, seperti hewan. Bila ini bisa ditiadakan, bila reaksi bisa dihentikan, bila ada selang waktu, maka Anda akan
melihat bahwa otak baru bertindak; dan hanyalah otak baru yang bisa memahami, bukan otak lama.
.
Untuk menemukan batin yang baru, bukan saja perlu memahami respons-respons dari otak yang lama, melainkan
juga perlu batin yang lama menjadi hening. Batin yang lama harus aktif tetapi hening. Apakah Anda mengikuti
apa yang saya katakan? Lihat, Pak! Bila Anda ingin menemukan sendiri dari tangan pertama-bukan apa yang
dikatakan orang lain-mengenai ada-tidaknya suatu realitas; ada-tidaknya apa yang disebut Tuhan-kata "Tuhan"
bukanlah kenyataannya-batin lama Anda, yang telah dibesarkan dalam suatu tradisi, baik anti-Tuhan atau pro-
Tuhan, dalam suatu budaya, dalam suatu pengaruh lingkungan dan propaganda, melalui berabad-abad
pernyataan-pernyataan masyarakat, harus hening. Oleh karena kalau tidak, batin hanya akan memproyeksikan
gambar-gambarnya sendiri, konsep-konsepnya sendiri, nilai-nilainya sendiri. Tetapi nilai-nilai itu, konsep-konsep itu, kepercayaan-kepercayaan
itu adalah hasil dari apa yang telah dikatakan kepada Anda, atau hasil dari reaksi Anda terhadap apa yang dikatakan kepada Anda. Jadi, tanpa
sadar Anda berkata, "Ini
pengalamanku!"
Maka Anda harus mempertanyakan validitas pengalaman itu sendiri-
pengalaman Anda sendiri atau
pengalaman orang lain; tidak peduli siapa. Maka dengan memeriksa, menyelidik, bertanya, menuntut, meneliti, menyimak dengan penuh
perhatian, reaksi otak lama menjadi hening. Tetapi otak tidak tertidur; ia sangat aktif, tetapi hening. Ia sampai pada keheningan itu melalui pengamatan, melalui penyelidikan. Dan untuk menyelidik, untuk mengamat,
Anda membutuhkan cahaya; dan
cahaya itu adalah kewaspadaan Anda yang terus-menerus.
JK Book of Life
No comments:
Post a Comment