Thursday, November 12, 2015

ANDA CUMA MASUK KE DALAM ALAM PIKIRAN ANDA SENDIRI

Leonardo Rimba: "Yg masih menggunakan simbol-simbol keagamaan, kepercayaan, ilmu pengetahuan, takhayul, alien, malaikat baik dan buruk. Makanya kita tidak perduli dengan agama orang, suku bangsa, kewarganegaraan, jenis kelamin, orientasi ***, status perkawinan maupun dosa-dosa asal ataupun yg dibuat sendiri. Dibuat berdosa karena ada orang lain yg bilang anda berdosa, atau karena merasa berdosa sendiri. Karena melanggar perintah Allah yg anda konsepkan sendiri. Menurut pendapat saya begitulah latar belakang dan latar depan spiritualitas manusia. Tidak ada yg tersembunyi kecuali bagi anda yg berusaha menyembunyikan diri dalam formula baku dengan alasan ingin memperoleh penghormatan dari para manusia hidup di sekeliling anda. Anda ingin dihormati sebagai manusia yg taat kepada Allah sesuai dengan pandangan orang. Atau manusia yg menghormati leluhur sesuai dengan pandangan budaya. Seolah budaya bisa memandang padahal tidak. Yg memandang anda sendiri. Menggunakan dua mata saya yg terbuka ketika anda membaca tulisan ini, dan tertutup ketika anda tidur. Yg bahkan masih tetap bisa melihat juga menggunakan mata ketiga. Yg tidak lain dan tidak bukan cuma istilah saja. Karena gelombang otak anda tetap bekerja walaupun tidak ada mata-mata yg bekerja untuk anda. Tapi anda tidak mau terima. Tetap bertahan bahwa benar-benar ada Allah yg memberikan hukum-hukum untuk dipatuhi oleh umat manusia. Tidak mau terima bahwa para nabi semuanya seperti anda. Cuma bermain dengan mereka punya imajinasi yg dikerjain habis-habisan oleh mereka punya pengalaman hidup yg pahit penuh derita. Tidak ada beda dengan anda semua yg merasa sudah tidak mau hidup lagi karena begitu pahitnya cinta. Manis di mata dan pahit di lidah. Yg cuma menandakan anda masih hidup. Dan mencoba menyadarkan anda bahwa segalanya cuma pengalaman. Apa yg dialami. Secara lahir. Secara batin. Lahir dan batin yg cuma berarti bahwa anda sadar sesadar-sadarnya. Tapi seperti saya tuliskan di atas, anda tetap tidak mau percaya pengalaman anda. Anda ingin ada orang lain yg memberikan penegasan bahwa anda telah bertemu malaikat. Telah dekat dengan Allah. Bertemu Buddha, Tuhan Yesus, Ibu Ratu, Bunda Maria, Dewi Kuan Im, Kuan Kong, leluhur anda yg berasal dari seluruh muka bumi tapi anda tolak karena anda hanya mengakui leluhur anda yg berasal dari Nusantara yg berarti kosong melompong. Karena semuanya pendatang baik dari alam fisik maupun alam gaib. Anda manusia Indonesia yg tidak percaya diri. Sama tidak percaya dirinya dengan leluhur anda. Ingin pengakuan. Ingin beragama. Ingin dihormati. Ingin menjadi menara yg dilihat dan dipandang. Obyek ***********. Yg anda wujudkan dalam bentuk foto selfie."

Leonardo Rimba, "Spiritual Indonesi"

No comments: