Wednesday, October 22, 2014

Berbicara dengan Bahasa Tuhan yang Telah Hilang (Part 3)

Gregg Braden

EMOSI LEBIH POWERFULL KETIMBANG PIKIRAN

Dibandingkan dengan pikiran, perasaan memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, karena perasaan adalah pikiran yang diberi emosi.

Contohnya begini: Misalkan seseorang menginginkan memiliki sebuah mobil. Dia sering-sering membaca afirmasi yang berbunyi "Aku punya mobil mewah merk X." Tapi perasaannya menyatakan memiliki mobil adalah suatu kemustahilan. Dan ya.....impiannya memang tidak akan pernah terwujud karena "doa via perasaannya"nya yang mengatakan dia mustahil untuk memiliki mobil lebih kuat energinya ketimbang "doa yang diucapkan oleh pikirannya via afirmasi2-nya"


BISAKAH MENDAMAIKAN PERANG?

Bagaimana tentang perang?
Bila seseorang merasakan energi kemarahan dan kebencian luar biasa yang terprovokasi oleh karena adanya suatu peperangan, sebetulnya dia sedang memberi tambahan energi agar perang itu terus berlanjut. Ingat, apa yang dilemparkan ke Zona Tuhan itu adalah apa yang akan dipantulkan kembali ke dunia. nyata.
Sebaliknya bila seseorang memilih untuk memunculkan emosi rasa mengasihi, cinta, kedamaian dan sejenisnya, ini ibarat dia sedang berusaha memadamkan energi peperangan itu dengan energi Tuhan.
Memang sih....efeknya tidak instan. Perlu waktu.


SETIAP SAAT KITA BERDOA

Manusia selalu menggunakan emosi/ perasaannya dalam hidupnya. MIsalnya marah saat ada yang nyerobot antrean, sebal menanti seseorang yang terlambat menepati janjinya, bahagia menimang bayi mungil, senang mendengar kabar kesembuhan orang yanng disayangi, dll.

Sadarkah bahwa rasa yang hadir dalam momen-momen keseharian itu adalah doa yang langsung terkoneksi dengan Zona Tuhan? Inilah doa yang sesungguhnya.
Jadi, pernahkah manusia tidak pernah berdoa? Tidak pernah! Manusia selalu berdoa kepada Tuhan, berbicara kepada Tuhan melalui vibrasi emosi saat bersikap terhadap kejadian-kejadian di dalam hidupnya. Bahkan termasuk orang yang nampaknya tidak pernah berdoa (formal). Bukankah ia juga selalu menggunakan emosinya setiap hari?
Tapi tetap ingat, selalu usahakan emosi yang baik yang muncul.


KISAH PENYEMBUHAN YANG AJAIB

Ada kisah tentang seorang wanita yang menderita tumor di sebuah rumah sakit di China. Pada tubuhnya dipasang alat yang mampu menampilkan tumor tersebut di layar monitor di samping tubuh pasien tersebut.
Lalu 3 orang praktisi mengelilingi pasien yang sedang berbaring itu sambil membayangkan penuh kesyukuran betapa si pasien ini semakin maju ke arah penyembuhan dan kemudian sembuh sempurna selama beberapa menit. Tidak ada tindakan medis yang dilakukan para praktisi ini kepada si pasien.
Dan ajaib! Tumor di tubuh pasien wanita ini semakin mengecil, mengecil dan kemudian akhirnya menghilang (nampak dari layar monitor). Dan setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata tumor dalam tubuh pasien ini memang sudah sirna.

Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh ketiga praktisi ini?

Para praktisi ini membayangkan kesembuhan si pasien dengan rasa syukur, karena mereka tahu bahwa perasaan para praktisi ini akan terpantulkan ke tubuh si pasien, yang membuat tubuh pasien ini mengkalibrasi ulang sel-sel di dalam tubuhnya menuju ke arah kesembuhan. Alias, si kanker pergi karena pantulan rasa yang dipancarkan para praktisi ini.


RUMUS MENCIPTAKAN KEAJAIBAN
Kejadian-kejadian di dalam hidup itu ternyata ada polanya. Ada rumusnya.

Suatu peristiwa hadir dalam kehidupan seseorang itu bukan secara acak dihadirkan Tuhan kepadanya. Manusia itu sendiri yang menarik kehadiran peristiwa itu ke dalam hidupnya. Entah itu peristiwa baik atau buruk menurut penilaiannya.

Apa rumusnya? Sinyal rasa (feeling) dan emosi yang tercetus di dalam jantung atas suatu peristiwa akan diteruskan ke otak. alias selalu ada dialog terus-menerus pada jantung dan otak saat seseorang memberikan feeling dan emosinya terhadap sesuatu.
Sinyal dari otak kemudian akan menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada tubuh yang dipancarkan ke Zona Tuhan. Menyebabkan efek kuantum yang selanjutnya akan menarik kejadian lain yang serupa dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya.
Manusia diberi kebebasan untuk memilih respon emosi apa yang dihadirkannya atas setiap peristiwa yang hadir dalam hidupnya. Dan bila respon emosinya positif, ia akan menghadirkan lebih banyak peristiwa-peristiwa yang bermakna positif di masa depan. Dan bila respon emosinya negatif, ia tentunya menghadirkan peristiwa-peristiwa negatif dalam hidupnya. Alias, tergantung bagaimana dia memaknai suatu peristiwa.


RAHASIA DOA
Ada 4 rahasia berdoa dan penyembuhan, yaitu:

1. Praktisi yang hendak melakukan penyembuhan sudah mengalami inner peace (tidak ada peperangan batin antar ego), sehingga ia mudah menghadirkan rasa bersyukur seakan pemnyembuhan sudah terjadi pada diri pasiennya.

2. Sadari bahwa emosi setiap manusia yang ada di bumi ini selalu terkoneksi dengan Zona Tuhan dan terpantul kembali menjadi kenyataan di dunia fisik ini.

3. Kebijaksanaan kuno mengatakan bahwa momentum paling powerful dalam hidup adalah momen antara saat menarik nafas dan menahan nafas (saat sejenak menahan nafas). Kenapa? Saat menarik nafas, suatu peristiwa terjadi. Dan saat menghembuskan nafas, suatu peristiwa terjadi pula/ Momen di antara menarik nafas dan menghembuskan nafas itu adalah suatu kondisi dimana terjadi ketiadaan yang mana ini merupakan pintu menuju ke semua kemungkinan. (wow!)(kalimat asline gini: The moment in between is the space where nothing is happening and it opens the door of all possibilities).
Setiap saat manusia selalu memilih untuk menolak/ menyangkal/ menghindari peristiwa yang dihadapinya atau menerima kehidupannya. Dan apapun pilihan manusia itu, keputusan yang diambilnya itu selalu terpantul kembali kepada dirinya.

4. Feeling-based prayer alias berdoa menggunakan emosi dan rasa adalah bahasa penciptaan. Manusia menghadirkan suatu emosi tertentu berdasarkan peristiwa yang dihadapinya, dan emosi inilah password untuk berkoneksi dengan Tuhan. Dan manusia akan mengalami pantulan dari emosi apa yang dipilihnya sebelumnya.

No comments: